IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Authors

  • Purnomo Ananto Politeknik Negeri Media Kreatif

DOI:

https://doi.org/10.46961/jip.v6i2.110

Keywords:

Proses Pembelajaran, Kurikulum 2013, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan kecakapan hidup

Abstract

Pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia adalah pendidikan yang mampu membangun karakter yang baik sebagai warga negara yang disertai dengan pendidikan yang melatih kemampuan bersaing dalam persaingan internasional melalui kreativitas fisik dan mental yang mampu menanggapi perubahan yang terjadi. Kebutuhan ini hanya dapat terjawab jika sistem pendidikan mampu menciptakan saling keterkaitan antara kurikulum yang dipelajari untuk menunjang tujuan pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila, yang melekat pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang SMP/MTs, yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembelajaran dengan pendekatan pendidikan kecakapan hidup, akan menjadi alternatif yang sangat menjanjikan, karena yang semula proses pembelajaran berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. Artinya sekarang guru harus lebih banyak mendengarkan peserta didiknya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi, serta bermain peran (Role Play). Fungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi para peserta didiknya. Melalui pendekatan ini pula dari satu arah menuju interaktif, artinya saat ini harus terdapat interaksi yang cukup antara guru dan peserta didik dalam berbagai bentuk komunikasinya. Guru harus berusaha membuat kelas semenarik mungkin melalui berbagai pendekatan interaksi yang dipersiapkan dan dikelola.

References

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa. Widya Aksara Press. Bandung.

Brameld, Theodore. Education as Power (1965). Caddo Gap Press. San Francisco.

Cogan, J.J., (1999) Developing the civic society the role of civic education, CICED. Bandung.

Departemen Pendidikan Nasional, (2007). Pendidikan Kecakapan Hidup Untuk Pencegahan HIV dan Aids, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Jakarta.

Hidayat, Komaruddin. (2012). “Pendidikan Sebagai Panglimaâ€. dalam 10 Windu Prof. DR. H.A.R, M. SC.ED PENDIDIKAN NASIONAL: Arah Kemana?â€. Kompas Penerbit Buku, Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2013). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, SMP/MTs Kelas VII, Jakarta.

Lutfi, Mustafa dan Halim, Fathani A. (2013). Hitam Putih Pendidikan (Menyngkap Realitas, Merajut Solusi). Universitas Brawijaya Press (UB Press). Malang.

Malik, Fajar A. (2012). “Sketsa Pendidikan Nasional (Perspektif Sejarah dan Politik), dalam 10 Windu Prof. DR. H.A.R, TILAAR, M. SC.ED PENDIDIKAN NASIONAL: Arah Kemana?â€. Kompas Penerbit Buku, Jakarta.

Nu’man Somantri (1969), Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah, Bandung : Badan Penerbit IKIP Bandung.

Rachman, Maman (2001). Reposisi, Reevaluasi, dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi Generasi Muda Bangsa. Balitbang Dikti. Jakarta.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Standar Proses Pendidikan. Kencana Pranada Media Group. Jakarta.

Sanusi, Ahmad (1999). Model Pendidikan Kewarganegaraan Negara Menghadapi Perubahan dan Gejolak Sosial. Makalah dipresentasikan pada Conference on Civic Education for Civil Society, di Bandung.

Sassen, Saskia, (2007), A Sociology Of Globalization, Contemporary Societies Series, W.W. Norton & Company Ltd, Castle House, London.

Soegito, A.T., dkk. (2011). Pendidikan Pancasila. Pusat Pengembangan MKU & MKDK LP3 Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Soetopo, Hendayat. (2013), Pendidikan (Untuk) Indonesia, dalam Pengantara Pakar buku Lutfi, Mustafa dan Halim, Fathani A. (2013). Hitam Putih Pendidikan (Menyngkap Realitas, Merajut Solusi). Universitas Brawijaya Press (UB Press). Malang.

Suyanto, (2001). Formula Pendidikan Nasional Era Global. Makalah. Disajikan dalam simposium pendidikan nasional dan munas I alumni PPS.UM. di Malang, 13 Oktober 2001.

Suryadi, Ace. (2012). Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan : Isu Teori dan Aplikasi Untuk Pembangunan Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Indonesia. Widya Aksara Press. Bandung.

Suryana, (2013), Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang, Salemba Empat, Jakarta.

Susanti, Dewi. (2012). “Inovasi dan Penelitian Bagi Pemerataan Pendidikan Berkualitasâ€. dalam 10 Windu Prof. DR. H.A.R, TILAAR, M. SC.ED PENDIDIKAN NASIONAL: Arah Kemana?â€. Kompas Penerbit Buku, Jakarta.

Sutarto, dkk. 2008. Buku Sekolah Elektronik, IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Tilaar, H.A.R. (2012). Perubahan Sosial dan Pendidikan, (Pengantar Pedagogik Transformatif Untuk Indonesia). Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Winataputra, Udin S. (2010), Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Pendidikan Untuk mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Gagasan, Instrumentasi, dan Praksis. Widya Aksara Press. Bandung

Downloads

Published

2018-12-30

How to Cite

Ananto, P. (2018). IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP. Jurnal Ilmiah Publipreneur, 6(2), 23–36. https://doi.org/10.46961/jip.v6i2.110

Citation Check

Most read articles by the same author(s)