GAMBAR MOTEKAR (MODERNISASI WAYANG DALAM ARUS GLOBALISASI)

Irpan Riana, Yuda Syah Putra, Muhamad Ridwan

Abstract


Dalam era globalisasi saat ini tidak sedikit kesenian yang punah atau tidak lagi dipertunjukan. Keresahan-keresahan akan hal tersebut banyak dirasakan oleh para budayawan maupun seniman. Dengan munculnya kesenian baru yang turut beradaptasi dengan era saat ini dengan tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisinya masih dapat dirasakan pada kesenian gambar Motekar. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan analisis deskriptif terhadap gambar Motekar di era globalisasi saat ini. Pengumpulan data dan fakta mengenai gambar Motekar telah penulis lakukan baik langsung maupun tidak langsung. Dengan manghasilkan kesimpulan bahwa gambar Motekar sebagai kesenian baru yang beradaptasi terhadap arus globalisasi saat ini terus berupaya eksis dengan mempertahankan nilai luhur meskipun dengan visual yang dimodernisasi.


Keywords


Wayang, Gambar Motekar, Globalisasi

Full Text:

PDF

References


Amir Mertosedono. (1986). Sejarah Wayang. Semarang: Dahar Prize.

Arthur. S. Nalan. (2011). Wayang Kakufi : Menerobos Kaki Langit Peradaban Bangsa. Bandung: Yayasan Rancage.

Bambang, M. (2004). Pertumbuhan dan Perkembangan Seni Pertunjukan Wayang. Surakarta: Citra Etnika

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2011). Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Bandung Tahun 2011 (Publikasi Hasil SUSEDA 2011). Bandung: Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Esa Hari Akbar. (2011). Silhoutte Full Colorâ€. Bandung: STSI Bandung.

Gorys Keraf. (1989) Komposisi Sebuah Kemahiran Bahasa. Jakarta: P. Nusa Indah.

Herry Dim. (2003). Gambar Motekar (Teater Bayang-Bayang Kontemporer Dalam Sebuah Catatan). Panggung Edisi XXVIII. Bandung: STSI Press.

Ismunandar. (1985) . Wayang Asal-Usul dan Jenisnya. Semarang: Dahar Prize.

Lexy J. Moeloeng. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nawawi. (1993). Metode Penelitian Bidang Sosial. Jogjakarta: UGM Press.

M. Tavip. (2010) “Wayang Tavip Membangun Potensi pada Anak-anakâ€. Surakarta: Isi Surakarta.

Rochmawati. (2005). Latar Belakang Sosial Ekonomi Budaya Kota Bandung dan Makasar. Jakarta: LIPI Press.

Sangaribun dan Effendi. (1995). Metodologi Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia

Soetarno. (2005). Pertunjukan Wayang Makna dan Simbolisme. Bandung: STSI Press.

Soewirdjo. (2011). Wayang Baru dari Generasi Baru. Bandung: Kai Sadhana.

Tutun Hatta Saputra. (2011). Dampak Antawacana Dalam Pertunjukan Wayang Golek Purwa Terhadap Dialek Generasi Muda Sunda. Bandung: Kai Sadhana.

Yayasan Harapan Kita. (1998) Indonesia Indah Teater Boneka. Jakarta: Yayasan Harapan Kita.




DOI: https://doi.org/10.46961/jip.v8i2.161

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Indexed by:



Publipreneur Polimedia

Politeknik Negeri Media Kreatif.

JL. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640 Indonesia

Email: [email protected]


Publipreneur Polimedia is licensed under a Creative Commons Atttribution 4.0 International License.

p-ISSN 2338-5049 | e-ISSN 2723-6323

View My Stats